Gue gk pernah nangis,
Oke jujur bukan gk pernah tapi jaranng banget
Sekali 2 kali gue nangis itu karna anjing gue mati, kucing
gue mati dan broken heart sama cwo sekali
Semenjak lulus gue pindah ke meruya bareng pakde dan mas
yoan tinggalnya
Kulaih di mercu buana sebagai mahasiswa pkk
Yang bikin gue heran adalah semenjak tinggal di meruya gue
jadi melooow banget.
Betapa sadarnya gue, gue cuma anak kucing yang biasa di urus
sama induknya lalu kehilangan induk,
Gue mencoba bertahan seperti anak kucing yang kehialangan
induknya itu di kerasnya jalanan ibu kota
Berkali kali gue bertemu dengan truk yang ingin melindas,
motor yang menyerempet ddan mobil yang menabrak tapi gue mencoba bertahan dan
bertahan
Tubuh gue udh penuh luka dengan badan kurus dan bulu yang
kotor
Gue terus bertahan dengan keadaan ini, meminta makan dari
rumah kerumah, tapi tak semua baik..
Kadang gue harus menerima pukulan dari mereka, diusir dan
diguyur dengan air
Tapi gue berlarii terus dan terus untuk bertahan hidup
Setiap malam gue bermimpi, bagaimana dulu hidup gue enak,
disusui oleh bunda, makan enak, bermain dengan saudara, mempunyai bulu yang
indah dan badan yang sehat
Dan setiap malam setelah bermimpi gue slalu menangis,
Mikirin masalah yang tiada habisnya yang menimpa gue silih
berganti
Dari mulai kehidupan berorganisasi gue di komunitas gereja,
kampus bahkan teman teman sekolah yang dulu
Betapa tersadarnya gue skarang bahwa gue ini gk sempurna
banget, banyak kekurangan..
Masalah terus datang silih berganti dan bertambah, terkadang
gue lelah dan menangis di kamar seorang diri untuk melepas kelelahan ini, namun
itu juga belum sepenuhnya berhasil ,,
Rasa lelah dan kesal itu merajai hati dan meracuni pikiranku
saat bertemu orang orang yang membuatku “sakit” ini ..
Gue takut rasa ini akan bertambah, gue menjadi semakin
emosi, dan jika emosi itu sudah tak tertahankan.. aku harus bagaimana Tuhan ?
Gue mencoba lebih dekat dengan Tuhan namun tanpa usaha tentu
doa ini pun sia sia bukan ?
Could it be worse ?
Add caption |